Kamis, 20 November 2014

Dilema Bensin II

Gegara bikin postingan Dilema Bensin sebelumnya ada yang memberikan komentar bijak :

atau mungkin disingkat agar kita lebih bekerja keras buat cari pendapatan lebih tinggi, lebih banyak. memacu buat lebih semangat bekerja dan berkreasi agar menghasilkan pundi2 pemasukan lain.

well, saya kerja di perusahaan perum milik negara. dengan penghasilan yang dibilang mencukupi buat diri saya sehari-hari, hiburan saya dan menyisihkan untuk keluarga. dengan perumpamaan seperti ini...

Gaji saya 2.000.000
 dengan harga bensin 6.500                           Dengan harga bensin 8.500
-makan 15.000x30x3 = 1.350.000               -makan 18.000 (>) x30x3 = 1.620.000
-ongkos bis 20x12.000 = 240.000               -ongkos bis 20x16.000 = 320.000
- hiburan 100.000                                        -hiburan 120.000 >
-kasih ortu 250.000                                      -kasih ortu 250.000
-amal/tabungan 60.000                                 (minus 310.000), buat amal/tabungan mikir2
HABIS

saya tidak mau munafik dengan adanya kenaikan bbm ini tidak berdampak sama sekali buat saya. dampaknya? BESAR... dengan adanya kenaikan bbm ini membuat kita lebih dewasa, bijak dalam mengeluarkan uang. bbm naik, harga2 lain ikutan naik, pemasukan? gaji gak otomatis naik loh... mungkin berdoa yang banyak dulu biar cepat naik. sebelum naik? ya atur ketat keuangan.

sering sekali saya merasakan syndrome akhir bulan, buat makan aja mikir.. klo perlu di rapel makan siang dan malem biar irit. ya, saya seperti ngekost... seluruh biaya makan saya beli sendiri...  awal bulan masih nasi padang, tengah bulan makan warteg, akhir bulan indomie... pernah seperti itu? sering... :p

tiap bulan saya suka transfer untuk keluarga, ya untuk bantu2 bayar listrik atau kebutuhan lain. jika bbm naik?buat yg wajib aja makan ma transport segitu...tiktoktiktok.. diusahakan? harus...

mengeluh? sedikit. manusia adalah makhluk pengeluh. tapi jangan terbuai akan kegalauan. galau tidak mebuahkan solusi lebih baik. tapi saya berusaha REALISTIS.saya yang berpenghasilan tetap perbulan aja galau... apalagi yang "kurang beruntung".

masih banyak pintu rezeki dari Allah yang lain, bukan hanya dari gaji ko.. iya, saya selalu mengharapkan keberuntungan melalui doa,...tiba2 "ditraktir makan, atau ada tebengan berangkat atau pulang kantor" :D nikmat mana yang kau dustakan?
cari peluang tambahan lain? harus...

ini adalah perumpamaan saya, diri saya dengan gaji saya perbulan yang tetap...

Saya tidak ingin menjadi pribadi egois.

saya coba berusaha menjadi seseorang tukang supir metromini yang marah2 pas saya naik metromini kemarin pagi, ngedumel sehingga terdengar oleh saya... kemarin saya masih tidak menaikan harga ongkos, yang biasa saya bisa bawa pulang kerumah 250rb sekarang hanya 80rb. tolong pengertiannyalah,... bahfahokae[pf (sampe gatau lagi dia ngedumel apaan) #gatega #maugamauikutinkenaikanharga

siang tadi saya makan bubur di daerah Robinson.. denger percakapan antara tukang ojek dan tukang buburnya. "Gimana bang, banyak penumpang sejak kenaikan bbm?". "Alhamdulillah, banyak yang jd jambret, lumayan penghasilannya lebih gede". saya langsung mencari muka abang tukang ojek yang lagi diajak ngobrol, diantara percaya nggak percaya... tapi sudahlah, itu bukan urusan saya...

Salah satu teman saya ikut komentar kemarin. beli mobil bisa, beli motor bisa. masa ngebensinin ga bisa? 2rb aja ngeluh. Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia, Miskin itu tidak berharta; serba kekurangan (berpenghasilan sangat rendah), sedangkan kemiskinan adalah situasi penduduk atau sebagian penduduk yg hanya dapat memenuhi makanan, pakaian, dan perumahan yg sangat diperlukan untuk mempertahankan tingkat kehidupan yg minimum. hellow, yang miskin bukan mikirin harga bensinnya, mungkin kendaraan boro-boro punya. harga makan dia sehari-hari aja naik bo... blm ntar disusul harga kontrakannya, listriknya, airnya...

semoga angka ini salah, jumlah penduduk miskin di Indonesia terakhir Maret 2013 sebanyak 28,07 juta penduduk (sumber dari bps), bisa jika kalian bayangkan berada diposisi mereka?

Kenaikan bbm ini berdampak pada lahirlah kebijakan2 bantuan untuk "rakyat bawah". apakah itu efektif? mungkin kota2 besar masih bisa menerima bantuan, desa kecil, pelosok?? apakah pasti menerima? saya jadi teringat akan sms ibu penjaga di museum istana Kaibon Banten, yang dia mengeluh dengan naiknya bbm, hidup semakin menjerit, percuma dikasih JPS, BLT pendidikan saja tidak dapat. ini Banten loh, baru Banten... (jika perlu nanti saya munculkan sms ibu-nya disini).

kasihanilah pegawai tanggung seperti saya (perlu emang dikasihani?)... segala kebijakan2 sangat pro kepada "yang dibawah", apakah saya harus berlagak menjadi "yang dibawah"? bukankah tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah. untuk pegawai seperti saya? ya pikirlah gimana caranya mensiasati hidup :D, atur sana atur sini. semakin pandai atur strategi bukan?, kesabaran sih juaraa... :p

 Dalam hal ini saya tidak menyasar pada siapa presidennya. tapi dampak yang saya rasakan langsung ditambah dengan kejadian-kejadian yang saya lihat di kehidupan saya. Realistis saja. yang berada bisa tampil sederhana, yang bahaya yang "dibawah" tapi sok kaya, hingga menghalalkan segala cara.

 Saya hanya berdoa, agar apapun kebijakan yang telah disepakati, kita bisa menyesuaikan, lebih menyiasati, atur strategi dan tidak berharap pada bantuan2 yang diberikan. tapi berilah kami "peluang2" yang mudah...


salam damai, tidak mau debat.
piss, love, and gawl...



Selasa, 18 November 2014

Baduy Trip, 10-11 Mei 2014 #latepost

Celoteh Trip Baduy tanggal 10-11 Mei 2014

Trip yang sangat berkesan, saya kenal orang-orang baru di Backpacker Indonesia (komunitas tukang jalan). ada 75 orang saat itu yang ikut trip ke Baduy. Ada dari Solo, Yogyakarta, Bangka, Sampit (Jakarta dan sekitarnya mah jangan ditanya, banyaaakk banget). Dari sekian bnyak orang, orangnya baru kenal semua... brati dr temen2 yg biasa trip blm ada apa2nya nih...

well, sayapun ikut karena diajak salah satu teman BPI juga, Wira namanya. sayang di H-1 dia membatalkan trip ke Baduy dan memilih trip ke daerah lain. sedangkan saat itu saya sudah membayar lunas trip Baduy, jadi sayang klo tidak jadi berangkat. jadi yasudahlah ya, nekat...

Bermula saya kenal hanya dengan Om Ade, trus Om Estoe dari Solo karena H-1 sebelum trip aku ketemuan dengan mereka di Monas, mampir setelah pulang kantor. Oke, minimal ada orang yang bisa aku ajak ngobrol besok. fix jalan...

Esoknya, aku harus bangun pagi karena kejar kereta pagi dari Tanah Abang. biar gampang, naik taksi... eh, sampe tanah abang baru inget klo hp satunya lagi di charge, sama powerbank juga. secara di Baduy mana ada listrik. tapi kan lumayan buat update2 setelah pulang dari Baduy.. hehehe

Ongkos taksi dari Rawamangun ke Stasiun Tanah Abang = Rp 40.000
Ongkos ojek dari Tanah Abang ke Sabang (pinjem powerbank ke temen) = Rp 30.000

culang cileung kaya orang ilang di stasiun (secara belum pernah naik kereta semacam commuterline/kereta semacam itu) paling banter naik kereta ke Bandung/Jogja/Semarang/Malang. dan akhirnya bertemu dengan anak2 trip Baduy di stasiun, RAME BANGET... ternyata orang yang duduk di sana sini itu orang2 yang mau ikutan trip. hadeuh...


kebayang dong.. klo 75 orang masuk gerbong kereta gimana? yaa... seakan 1 gerbong kereta di booking sama anak2 pembawa carrier. hiruk pikuk, riuh bercampur aduk... dengan pedenya saya duduk, tengok kanan kiri ga ada yg duduk disamping aku. hmmm.. oke, selfie aja... daaannn... para pria mulai merapat duduk2 menemani ikut foto2... baru deh ngobrol ngalor ngidul sama temen2 baru... ga pentinglah ya apa yang kita bahas. ga jauh dari pertanyaan "udah kemana aja?"


kabin kereta, carrier semua
Penampakan makhluk-makhluknya
fyi, klo kalian emang bilang bawa tongsis itu emang norak, repotin. Bener banget! tapi percaya apa nggak, selfie itu bisa buat ice breaking, yg asalnya malu2, canggung jadi pe to the tjah... trust me, it works!

Gak kerasa perjalanan hampir 2 jam, dan kita sampai di Stasiun Rangkasbitung. Kita jalan sedikit ke belakang pasar, kita udah ditunggu sama mobil elf omprengan yang udah di sewa. hmm seinget aku di mobil itu baru kenalan juga sama Azil (BPI Kalimantan/Sampit) dan Petrus karena duduknya samping2an, ada Dama, Rizky, dan Rischy.


masih belum lengkap juga, foto dulu di stasiun Rangkasbitung
salah satu elf yang kita tumpangi
Perjalanan dari Stasiun ke Ciboleger ditempuh selama 2 jam lebih. sesampainya di Ciboleger langsung cari tempat makan (karena udah saatnya makan siang) dan solat. sesampenya di Ciboleger, gak lupa buat foto2 lagi hehehe...disana banyak anak2 yang jual tongkat Rp 5.000. biar ga capek katanya,....


Tugu Selamat Datang Ciboleger

Di briefing dulu ya anak-anak...


Anak-anak penjual tongkat
Perjalanan dimulai dengan penuh semangat, masuk ke perkampungan kecil dengan jalan bebatuan seperti disusun rapi. terdapat rumah2 adat2 baduy yang terbuat dari bambu. penduduknya menggunakan pakaian khasnya, kain dengan warna biru elektrik dengan motif khas Baduy. foto kanan kiri, narsis sana sini.
ceklek... <------ maksudnya suara shutter kamera. Mumpung di Baduy Luar masih bisa foto2...



Perjalanan mulai terasa berat saat tiba2 hujan yang cukup deras, jalanan menjadi lebih licin dengan medan yang berbatu, liciiin... ditambah dengan jalan yang nanjaak, nanjaak dan terus nanjaakk... saat itu aku jalan barengan Dama, Ichy, Rizky.. ada di grup 3. untung mereka jalannya cepat, semakin banyak istirahat perjalanan akan semakin berat, badan akan terasa cape (itu kata saya...).

Sepanjang jalan melihat pemandangan alam yang asri. pepohonan tumbuh subur, air sungai yang masih sngat jernih, surgaaaa... beberapa kali kita melewati jembatan2 bambu. lumayan bikin deg2an buat lewatin itu.


cape, istirahat sebentar, foto2, jalan lagi... tapi saking capenya dan hujan turun beberapa kali dengan cukup deras, alhasil males ngeluarin kamera dan mood narsis turun, jadi foto2 seadanya deh, yakin banyak anak2 yg foto, nanti tinggal minta :D 

Tanjakan terakhir, tanjakan cinta katanya, tanjakannya hampir 45 derajat, kepala hampir ketemu dengkul, mana jalanannya tanah sehabis hujan, liciiin... Jalan jam 13.00 dengan perjuangan yang gigih dan semangat 45. hujan badai ditempuh, akhirnya sampai juga di Cibeo, Baduy Dalam, alhamduuulillah.. Saya dan beberapa teman grup kesatu yng sampe sana jam 17.00.. LUAR BIASA!

sebelum jalan ke Baduy dalam, kita diingatkan untuk tidak mengambil gambar (foto2). ITU HARAM HUKUMNYA. oke, aku patuhi, padahal anak2 disana lucu2 banget, bersiihh, putih. bangunan2nya epic banget, ah pokonya kaya kembali ke jaman dahulu, sebelum ada apa2...

waktu terus berjalan, mulai bete karena gatau mau ngapain... semakin malam semakin gelap, disana tidak ada listrik, sedangkan aku udah prepare bawa kartu uno. tapi gelaaaapp, mainnya gimana?
badan mulai gerah, gatel, pengen pipis dan jengjengjeng... yang mereka sebut "toillet dan kamar mandi" itu di sungai terbuka. bersih sih... tapi.... sanaan dikit lagi cuci piring ma baju.. bawahnya dikit lagi pipis, bawahnya lagi pada pupi... (posisi "toilet" cewek berada di bawah aliran sungai, "toilet" cowok lebih atas sedikit), kebayang ga apa yg dilakukan cowok trus airnya ngalir ke tempat cewek. haduh, bayanginnya aja males... ga jadi mandi, ga jadi pipis, gak jadi pokoknya). akhirnya biar ga gerah dan bau2 banget, badan cuma di cuci tissue basah hehehe...

sehabis mandi, makan malem deh (makan dengan nasi box yang dibawa dari bawah yg udah mereka sediain), kenyang, langsung cuss tidur... i don't have any idea in here... oiya, lupa... sebagai sajian pembuka setibanya kita di Cibeo, kita dikasih gula aren, katanya buat ngembaliin energi kita yang kebuang td diperjalanan. ya gula aren, diemut2 aja gitu.. :D

and sleep...

Hari kedua..
Bangun pagi, terpaksa harus mandi dan pipis di sungai daripada nahan pipis sepanjang jalan dan badan bau embe. selesai mandi, lanjut sarapan. Ga ada lagi yang bisa dilakuin selain pilih2 jajanan abang2 yang jual pernak-pernik dan madu.

perjalanan pagi untuk pulang harus lebih semangat, daripada ditinggal kereta siang. jalan jam 8 pagi, harus sampe jam 12 maksimal krn kereta jam 2 lewat. katanya sih pulangnya jalurnya lbh pendek. ternyata samaaaa ajaaaa... sama rusaknya... samaaaa jauhhhnyaaaa.....
Pulangnya sampe bawah, mampir dulu deh ke tempat oleh2...
di tempat oleh-oleh

Foto perjalanan pulang

Makan bareng dulu setelah sampe di Stas Tanah Abang
 

-fin

klo disuruh ke Baduy lagi walau cuma buat mengenang pertemuan kita, hmmm mikir2 dlu ya...

Untuk Itinerary bisa di cek Itinerary Baduy

foto2 dan cerita tambahan menyusul ya, karena foto2 ada di hard disk. hard disknya lagi ga bawa :D

Saat itu ikut trip Baduy sebesar Rp 100.000
biaya tersebut dipakai buat :
Transport kereta Tanah Abang-Rangkasbitung (pp)
sewa elf Stas Rangkasbitung - Ciboleger (pp)
rumah penduduk seadanya
makan 2x
guide
pin
gambar tempel
(cmiiw...)

Special thanks to : Omade, udah arrange trip ini.

Salam lestari





Dilema BBM...

Liat postingan orang2 ttg BBM jadi lieur gini.
yang pasti dampak bagi saya hari ini :
1. hari ini tarif bis udah naik. kepikiran bike to work? jarak rumah ke kantor JAUH, klopun iya mungkin keburu bau hapeuk, trus ngantuk dan tidur, ditambah make up luntur, tambah hideung...
2. jajanan di indo***, cemilan kesukaan udah naik serebu, untung bukan dua rebu. kebayang jd ibu2 yg mikirin belanjaan di pasar. kata mama 50rb skr ga cukup buat beli apa2. #dramarumahtangga.
3. td siang makan rujak, ibu2 warung makan samping ngomel2. ini cabe skr 50rb cuma dapet segini... #elusdadalagi
4. dapet sms curhatan ibu2 yg kenal jd penjaga di Istana Kaibon, Banten ttg kenaikan bbm bikin mereka menjerit. trus aku kudu kumaha? da sama2 kena dampak

Dilema, YA! mungkin yg banyak koar2 pro atau kontra yg punya hp cakep kaya kita (kita?) medsoc lengkap buat update, penghasilan kita masih cukup buat isi pulsa, makan di Kefci, nonton bioskop, penghasilan tetap dr perusahaan besar. malah gaji mungkin naik klo bbm naik. AAMIN...

tapi liat di tv, eh jangankan di tv, dikehidupan sehari-hari kita juga yang susah itu banyaaakkk, yang penghasilannya gak tetaplah, yang gaji minim tanpa status yg jelas, perusahaan kecil, wirausaha (contoh : konveksi temen bubar stlh kenaikan bbm sebelumnya, kenapa bubar? gaji karyawannya minta naik, cost produksi naik, sedangkan orderan tidak menentu). klo bbm naik, efek domino semua naik, kebijakan2 pengganti tidak berasa buat yg "dibawah". kasian juga..

klo kontra (tidak setuju) dianggap tidak bersyukur, banyak ngeluh, tidak percaya akan rezeki dari Allah,  malah menanyakan apa kontribusi kalian buat negara?
emang yg disebut kontribusi buat negara menurut kalian itu kaya gimana? harus perang lawan penjajah? jadi atlet nasional?
well, semua orang punya porsinya masing2. guru, tki, pegawai, orang2 yg taat pajak juga udah sangat berkontribusi buat negara (menurut saya...) banyak ko contoh yang lain...

berusaha tutup mata akan politik, tapi jelas2 harga sembako, biaya kesehatan, biaya pendidikan dll hasil dari kebijakan politik. bensin naik, ya semua naik...

Siapapun presidennya, apapun kebijakannya.. semoga berujung kebaikan buat kita semua. yang diberi amanat tidak lupa akan amanah dan janji yg diucapkannya. Dan kita semua diperbanyak rezekinya, di permudah urusannya, dilapangkan dadanya, jaga silaturahmi ya..

Jangan lupa banyak berdoa diiringi dengan usaha, yakin rezeki Allah yang ngatur, tp yang mengusahakan tetap diri masing-masing. tanggung jawab masing2... :)

salam damai dari salah satu penduduk Indonesia yang berharap rakyat Indonesia sejahtera di tanah airnya sendiri yang kaya.

(backsong : Kolam Susu)
orang bilang tanah kita tanah surga
tongkat kayu dan batu jadi tanaman...

Kamis, 13 November 2014

H-10...O EM JI!

Ga berasa.. udah 10 hari lagi menuju hari H..
pantesan mamake tiap hari telepon, sms, chat bbm.
Kamu mau konsepnya gimana, makanannya apa aja, mau warna apa, baiknya gimana.
(dapet kabar dari mama kadang2 bikin stress dan ga bisa mikir)

ya sedikit demi  sedikit langkah kita semakin dekat...

Masih berasa dalem mimpi aku ada di posisi sekarang, masih merasa gak percaya, seneng, yaa harus sedikit yakin dan semakin yakin hari demi hari.
karena setiap keputusan akan merubah jalan hidupku, merubah takdirku.
inilah yang aku pilih sekarang, aku memilihmu...

Kalian, teman dekatku mungkin tau perjalanan hidupku. suka cita, maupun duka...

aku terpaksa harus meninggalkan seseorang yang tidak bisa memberikanku kepastian, menunggu.. aku benci menunggu.. apalagi dengan alasan yang tidak jelas, menunggu dengan waktu yang tidak ditentukan? aku tidak ingin mengulang kesalahanku lagi, membuang waktu.
Teruntuk kamu, aku minta maaf... cinta itu menguatkan, meyakinkan dan saling memberi solusi.

Banyak sekali hikmah yang aku ambil dari setiap kejadian yang menimpa. hingga menjadi pribadi aku yang sekarang, sangat tidak  menyukai "abu-abu", memilih senang dengan hidup selalu berpikiran positif.

well, kisah kita berawal dari Baduy... Baduy, I'm in love...